#source/youtube#human-behaviorism#robert-sapolsky

third bucket

iki berusaha melihat,

mencari behavior yang di hard coded into gene.

explained dalam train of thoughts

mencari behaviour yang sama dalam spesies

misal semua nyamuk punya satu behavior, kon akhire isa berujung pada konklusi ‘oh, sifat itu hard wired’

but it falls apart quickly kata dosen e. rosoe karena kon gk iso deep2 banget nek gitu. im not sure why, keknya karena sulit nyari behaviour yang sama dalam satu spesies manusia gitu.

trus dipersempit, bkn spesies tapi family

‘oh this family has this trait, maybe it’s coded in their gene to have this behaviour’
but guess whaaat, environment yo biasane podo dalam suatu family, which gives it more variable. mbikin kon mikir ‘ini sifat karena environment atau karena gene?’

iki cukup sulit, environment ini variabel yang ngaruh ke behaviour

so what do you do?

we try to isolate gene or environment

gene nya disamain trus environment beda, atau genenya dibedain trus environmentnya sama


contoh diffferent gene, same environment

mbandingin fraternal twin(dizygotic) and identical twin(monozygotic). kalo mreka tumbuh nde envirnment seng podo persis, jadi satu2 e variabel mek 50% shared gene vs 100% shared gene.
ops guess what again, ternyata ada variabel lain. kalo gender e beda, gimana?
so serkarang dizygotic e harus same sex.
well lagi, ternyata monozygotic twin tend to be addressed as pair, jdi ada kemungkinan mereka share more environment, menjadikan monozygotic and dizygotic share different environment.

  • thought. kek bikin ‘story’, dongeng
    by now you should guess that behavioral stuff iku condong ke justifikasi. kek to what extend we are willing to tolerate the ‘stupid’ story. sure, we can turunin variabel e, but still iki kek guessing, podo kek the first bucket.

fun fact,

monozygotic twin juga gk bener2 sama. nek mreka ‘pisah’ dalam waktu 5 hari, mreka punya plasenta dewe2. nek lebih dari itu, mreka wes’committed’ to one plasenta. akibat e, mreka share them same bloodstream. nek seng bichorionic(dua plasenta), itu bloodstream port dewe2(ya ya i know mama e sama, but still there’s gonna be a minute difference). monochorionic IQ e tend to be similiar too.

another case of, mencoba


different gene, same environment (lagi)

ada study terkenal, ttg anak SMP di tes matematika e. trus boy tend to be better than girl. at the far end kanan, ratio cowo vs cewe ne kek 13:1. iki di ‘mainkan’ sama media dengan nama ‘math gene’. kenapa yg dites anak SMP? argumennya, soalnya blom di pisah kelas e. masih bareng bener2 bareng. jdi ‘same educational environment’ gitu. argumen e itu ‘if they have different trait/behaviour padahal mereka di besarkan di environment yg sama, then it must be because of gene’
but gueeeeess what again. biasane boy tend to be praised more at math, tros boy juga lebih sering ditunjuk. so environment not really the same.


schizophrenia

sekarang kita lihat. ‘case’ baru lagi, adoption studies. tros dicek nti, anake lebih mirip ortu asli ato ortu pengurus e. ini ngetes kedua macem e, yaitu ‘same environment different gene, and same gene different environment’

ini yang didapet

ini study case gede e, dari katy tentang schizophrenia. jadi ini yang didapet,

kalo ortu asli gk schizo, dan ortu pengurus e(yg ngadopsi) gk schizo, 1% chances anak e schizo

kalo ortu asli gk, ortu pengurus iya, 3%

kalo ortu asli iya, ortu pengurus nggak, 9%

kalo ortu asli iya, ortu pengurus iya, 17%

tabel chances anak e dapet schizophrenia

tabel chances anak e dapet schizophrenia

so ini study seng ‘roared’ throught the world, dengan resolution ‘yes, ada evidence kalo ada genetic-component buat psychiatric-disorder’

iki mengarah ke ‘heritibility of criminalism’, ‘heritability of alcoholism’ dkk, exicting kan?

but guess what, (seperti biasa,) ada problem

first problem

ada prenatal effect. selama kon nde rahim e mbokmu, yo iku ngaruh ke kon pisan, and rosoe iki cukup gede.

misal kon nge bandingin 3% and 1% dengan ide ‘oh mereka same gene, but different environment’ nah, karena ada prenatal effect, prenatal environment, ini menyebabkan environment e lebih sama.

second problem

tros di study iki, ada ‘keraguan orang tua’, bapak e yg ngaku, bkn bener2 bapake. uh oh.

third problem

tros adoption juga gk random, adoption udah diusahakan sama lembaga2 biar ortue relatif mirip. ntah dari lokasi, sifat e kek.

so gimana? all this experiment is so ‘dirty’. at least we now acknowledge all this ‘dirtiness’

ada satu yang keknya paling clean,


identical twin(monzygotic) seperated at birth.

ini contoh kasus yang kek golden standard gae ‘genetic behavioralist’

jadi mereka diadopsi ke different household. kek perfect kan.

study nya,
dari tom bouchard. dee dapet 40 pairs of identical twin seperated at birth.

tros apa yg didapet?

isi literatur e malah kek ngene,

mereka dapet similiarity seng aneh. misal mereka sama2 nikah sama orang yang namanya ‘budi’. punya anjing namae ‘guguk’, flushing the toilet before and after eek. iki gk penting, kek disappointing

iki isi litetur e seng lebih solid

50% IQ
50% introversion extroversion scale
50% heritability degree of aggression.

but guesssssss what again. iki family adoption e gk random, pretty similiar. iki envirnment e rodok ngerusak, gk bener2 beda.


how prenatal environment shaped organism

prenatal itu salah satu environment seng ‘merancuni’ study ini. yang seharusnya study nya itu punya environment seng bener2 beda, jadi lebih sama karena prenatal. so let’s ask the question, emang prenatal seber pengaruh apa?

remember, environment gk cuman abis lahir tapi juga bisa prenatal.

kita lihat case

rat itu punya anak kek selusin, trus selagi ndek fetus, blood e itu sharing mbe brother or sister on either side of you.

so kiri kanan mu itu isa brother, brother sister, or both sister. let’s look at the difference.
kalo both brother, telat puber.

so we know that it(prenatal) has effect.

case lain,

nek mbokmu ngelahirin di umur …(terserah piro,25,40 kek), itu bakal ngaruh ke kapan kon bakal puber. kenapa? soale ada different esterogen level terhadap waktu.

another case

mother rat is stressed. kon(sebagai anak rat) dapet banyak glucocorticoid nde bloodstream mu. akibat e otakmu tambah cilik haha. kon bakal lebih sering setres pisan. nek kon hamil, kon lebih gampang stres, anakmu otak e tambah cilik. iki disebut ‘grandmother effect’. disebut pisan non-mandelian inheritance of trait, non-genetic inheritance of trait. all we have here is prenatal environment.

another case.

dutch hunger winter, intie terjadi kekurangan makanan, hunger, selama 3 bulan. nah, akibat e terjadi ‘metabolic programming’, kepada thrid-trimester fetus, yaitu mereka kek ‘oh, there’s not much food in real world, i must be efficient at storing and using nutrient’. akibat e, setelah semua kembali normal, makanan relatif gampang, mereka punya 19x kemungkinan lebih tinggi buat diabetes, darah tinggi, metabolic syndrome, obesitas. disini terjadi ‘diminishing grandmother effect’, yo grandmother effect tapi yg milder, jadi grandchild mu bakal punya ‘efektif metabolism’ pisan, but milder.

another awesome creepy case.

onok seng isa mindah fetus rat waktu masih di perut. trus iki seng didapet, anxiety itu bkn genetic, itu prenatal trait. experiment e ngene, kon switch anak dari mbok seng high anxiety dengan low anxiety. jadilah, mereka gk ngikuti genetic, tapi ngikuti siapapun seng lgi menampung mereka di rahim e. this is creepy because 1. you switch fetus man, 2. holisiet it’s not genetic! ternyata prenatal play a huge role dude.

fun fact,

baby can hear mother voice. katae diaphragm itu geter mayan baik selagi di badan. akibat e, kon isa denger suarane mbokmu dewe.

💡 all that case agree that prenatal itu ngefek ke organism, ngefek cukup banyak.


another thing we get from prenatal effect.

nek kon punya kemiripan lebih dengan mbokmu dibandingkan dengan bapakmu, you can blame it on prenatal effect. soale, genetic yang kalian dapet sama2 50% 50%.

DNA gk rata 50% mbok 50% bapak

here’s a fact yang mungkin bakal ngaruh. kon gk bener2 dapet DNA 50% 50% dari mbok bapak. kon dapet lebih dari mbok. how?
soale ovum iku sebuah full cell, dengan mitokondria. mitokondria, itu punya DNA sendiri(dri crita seng ‘mitokondria itu organisme sendiri aslie trus simbiosis deh’, jadi masuk akal lah kalo ada DNA dewe). tros sperma itu gapunya. so, semua mitokondria ne fetus iku dapet dari mbok.

tros karena basikli cell zigot e dari fertilized egg, transcription factor e juga dari situ.


lamarckian trait

ada yang namae lamarckian trait. ini terjadi ketika

💡 environment changes some trait in your body, and that trait is pass on to your offspring.

contoh case, transcription factor A, get knock out karena environment toxin, akhire dee kabeh ilang. akibatnya, kalo ada gene yang hanya bisa di ‘on-in’ sama TFa, gk pernah ke on.


indirect genetic effect

judith rich harris, The Nurture Assumption. dee nyebut e indirect genetic effect, yaitu something seng disebabkan genetic, tapi gk langsung(ya sesuai namae).

misal,

  1. kon tinggi tros kon cenderung di tindaki dengan baik oleh society, akibat e kon cenderung extrovert. so, gene tinggi pendek, menyebabkan kon introvert extrovert.
  2. contoh lain, pain tolerance itu heritable, tros itu bakal ngaruh ke aggressive e rodent.
    ada kek ‘mediating trait’, sebuah trait genetic seng menjadi mediasi, sebuah trait lain.

more about epigenetic.

tentang ‘heritable non genetic changes’

  1. dutch hunger winter, itu perubahan nde epigenetic.
  2. ada study dari michaael meaney. neonatal handling. nek rat mother lick and groom their children more, anak e bakal have bigger brain, dkk. and this is heritable, non-mandelian heritability. but prenatal tho, but abis lahir.